Uncategorized
now browsing by category
Audit Mutu Internal Prodi Sastra Indonesia, FIB UNEJ
Pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, pukul 13.00-16.00 WIB di Ruang International, FIB UNEJ, Ibu Venantya A. dan dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si. melakukan audit mutu internal (AMI) terhadap Prodi Sastra Indonesia FIB UNEJ. Pembahasan Utama adalah mengenai Status Akreditasi Prodi Sastra Indonesia, bahwa
- Akreditasi BAN-PT untuk Prodi Sastra Indonesia habis pada Juli 2024, namun telah
mengajukan PEPA pada Juli 2023. - Lulus PEPA dengan nilai A untuk periode 24 Oktober 2024 – 2029, tanpa visitasi seperti ISK
karena kebijakan BAN-PT yang memperpanjang secara otomatis. - Belum mengajukan LA Memba (Laporan Evaluasi Kinerja Program Studi) untuk predikat
unggul lima tahunan.
Kemudian dilanjutkan pembahasan Visi dan Misi Prodi, yaitu:
- Visi dan misi Prodi Sastra Indonesia di-breakdown dari visi misi FIB dan UNEJ.
- Keunikan Prodi harus ditegaskan dalam Tridarma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian)
terutama dalam era digital. - Bahasa Madura dijadikan mata kuliah wajib, dan mata kuliah baru Sastra Siber mulai diajarkan
di semester ini.
Kajur mengatakan bahwa Prodi akan menyelenggarakan Seminar Sastra Siber
- Prodi mengadakan seminar terkait Sastra Siber pada 30 September 2024, dengan tiga
narasumber dari berbagai disiplin ilmu. - Seminar ini bertujuan untuk menghubungkan sastra dengan teknologi digital, mendorong
mahasiswa untuk menggabungkan sastra dengan kreativitas bisnis digital.
Dalam hal Pengembangan Sarana dan Prasarana
- Prodi mengajukan anggaran untuk membangun Lab Gerai Sastra berbasis web dan terhubung
dengan platform Android. - Sarpras Lab Sastra Siber direncanakan mencakup video pendek, podcast, dan musikalisasi puisi.
Para Asesor memberikan saran:
- Visi dan misi harus ditinjau ulang dan ada taskforce yang ditugaskan untuk itu.
- Kajur menjelaskan bahwa mata kuliah Sastra Siber dan Linguistik Korpus sudah masuk dalam
kurikulum mulai 2023. - Penelitian dan pengabdian perlu diarahkan pada tema Sastra Siber.
Mengenai Hibah dan Rekognisi
Berbagai hibah penelitian dan pengabdian telah diraih oleh dosen, baik dari internal maupun
eksternal, di antaranya hibah penelitian dari Dikti dan PT Astra International.
Peningkatan Kualifikasi SDM
Dosen Sastra Indonesia disarankan untuk mendapatkan sertifikasi pada mata kuliah yang
mendukung keunikan prodi.
Rasio dosen-mahasiswa adalah 1:5, dengan peta jabatan dosen yang sudah jelas.
Terakhir, para Asesor memberikan rekomendasi, bahwa
- Perlu ada roadmap Kelompok Riset (Keris) di prodi.
- Peninjauan kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder dan alumni
TEMU ALUMNI SASTRA INDONESIA SERAP INSPIRASI
Temu alumni dilaksanakan secara daring untuk memberikan wawasan dan motivasi melalui serap inspirasi dari para alumni Jurusan Sastra Indonesia. Undangan disebarkan melalui grup WA per angkatan.
Undangan
Mecah telenan nganggo ganco
Telenan dipanasi nganggo awu anget
Ayo kangen-kangenan karo konco
Pengalaman panjenengan penting banget
Mengharap kehadiran teman-teman alumni Sastra Indonesia FIB/Fakultas Sastra Unej pada acara “Serap Ide dan Inspirasi Alumni Sastra Indonesia FIB Unej” yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Rabu, 19 Juni 2024
Pukul: 19.00 WIB
Link Zoom:
https://unej-id.zoom.us/j/95479093448?pwd=nSaMw60oSgJTDXBzMCqUC4z5eNvvc7.1
Meeting ID: 954 7909 3448
Passcode: 377837
Sampaikan ide-ide dan saran yang dapat menginspirasi adik-adik kita. Ditunggu ya, kawan!
Hasil Serap Inspirasi Alumni
Tiga hal yang diserap dari para alumni, yaitu:
- Info dan kabar teman-teman alumni, sekaligus mendengar apa yang mereka dengar di luaran sana tentang almamater atau Jurusan Sastra Indonesia.
- Pengalaman kerja para alumni, termasuk saran untuk jurusan dalam menyediakan mata kuliah dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.
- Ide aplikasi untuk menjalin keakraban alumni.
Ringkasan Diskusi
- Mas Bay atau Baihaqi (Angkatan 1997) bekerja di Dinas Koperasi di Banyuwangi. Banyak alumni UNEJ dari FKIP menjadi guru di Banyuwangi. Perlu ada kerja sama antara FIB dengan Dewan Kesenian Banyuwangi, Disparbud, dan institusi lainnya.
- Mamock, pelatih karate Inkai di Surabaya, semasa kuliah aktif di teater, film, dan musik. Banyak alumni UNEJ menjadi dosen di UTM. Mahasiswa sekarang kurang berani keluar daerah. Pentas keliling di universitas lain dapat mempromosikan UNEJ.
- Rossie Haji, dosen di IAIN Madura dan Youtuber dengan 57.000 subscribers. Banyak perguruan tinggi di Madura sehingga jumlah mahasiswa dari Madura yang kuliah di UNEJ berkurang drastis.
- Sapto Sasongko mengelola operator wisata “Pinus Camp Songgon”. Perlu meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan alumni UNEJ di Banyuwangi.
- Agustina Dewi Setyari, dosen Sastra Indonesia FIB UNEJ, mantan Kajur Sindo. Program MBKM penting untuk mengasah soft skill mahasiswa.
- Sophia Setyorini, mengajar di SMA di Jepang.
- Syariful (Angkatan 1997), guru di Jember, pencipta lagu qosidah. Jurusan perlu membekali mahasiswa dengan kompetensi mengajar, public speaking, dan keterampilan lain yang dicari di sekolah.
- Didik Suharijadi, alumni, Kajur Sindo sekarang. Mahasiswa perlu terlibat dalam proses kreatif drama radio dan pembuatan aplikasi Android untuk cerpen digital, drama box, dll.
- Aza (Askhabul Mukminin) menyarankan adanya mata kuliah Jurnalistik dan Kewirausahaan. Pentingnya soft skill untuk kepercayaan diri dan manajemen waktu.
- Ketty, mantan artis kentrung. Perlu ada konten olah argumen dan kerja sama dengan pihak luar.
- Maya Educon menyarankan mahasiswa FIB untuk optimis dan menguasai bahasa Inggris. Undang orang sukses untuk berbicara di kampus.
- Mustakip menyarankan BIPA sebagai peluang bagi lulusan Sastra Indonesia. Pentingnya kemampuan bahasa asing sebagai pengantar.
- Puji Astuti mendorong mahasiswa untuk kreatif. Pentas di luar kampus penting untuk eksistensi.
Penutup: Perlu publikasi informasi kegiatan dan pencapaian mahasiswa serta alumni melalui media sosial dan grup WA alumni per angkatan.
[:en]MAHASISWA MAGANG MBKM FIB UNEJ TERLIBAT DALAM JEMBER NUSANTARA MOMENT, AJANG PROMOSI KEBUDAYAAN DAN UMKM JEMBER[:]
JEMBER, puluhan booth UMKM dan komunitas kebudayaan atau kesenian ikut
meramaikan event Jember Nusantara Moment (JNM) yang digelar Pemerintah Kabupaten
Jember melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Festival yang baru pertama kali diadakan ini dilaksanakan selama tiga hari
mulai Jumat 4 November 2022 hingga Minggu 6 November 2022 bertempat di Alun-alun
Jember.
Acara ini digerakkan oleh kelompok kreatif di Kabupaten Jember yang salah satunya
adalah Sekolah Perempuan Jember dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Jember
yang menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayan. Mahasiswa Magang di Dinas Pariwisata
dan Kebudayan Kabupaten Jember berjumlah 16 mahasiswa dari dua perguruan tinggi
juga ambil bagian dalam pelaksanaan Jember Nusantara Moment tersebut. Mmahasiswa magang diminta
terjun langsung dan berperan aktif dalam event sebagai panitia acara, beberapa
menjadi L.O. bagi para talent dan beberapa lainnya menjadi koordinator acara dan konsumsi.
Festival ini terinspirasi dari festival Jember Fashion Carnival (JFC) yang sudah sangat terkenal.
Namun festival ini diadakan guna untuk mengembangkan JFC yakni dengan mengangkat lebih
banyak kebudayaan dan kesenian serta UMKM yang ada di kabupaten Jember. Konsep dari
festival ini adalah semi-pameran di mana Pemerintah Kabupaten Jember dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyediakan tenda booth untuk komunitas kebudayaan atau kesenian serta untuk UMKM, kemudian masyarakat bisa bebas mengunjungi booth-booth tersebut, ditambah dengan satu booth center atau tempat bagi talent kebudayaan atau tim kesenian melakukan pertunjukan.
“Event ini untuk memberdayakan UMKM lokal dan memperkenalkan budaya dan kesenian
yang ada di kabupaten Jember kepada masyarakat, dan alhamdulillah masyarakat Jember
cukup antusias” ujar salah satu panitia JNM, Sabtu 5 November 2022.
Event festival yang berlangsung selama tiga hari ini dimeriahkan oleh puluhan booth UMKM
yang menjual jajanan serta makanan dan minuman. Beberapa booth UMKM adalah hasil binaan dari Sekolah
Perempuan Jember. Ada juga booth-booth komunitas kesenian dan kebudayaan Jember seperti
kesenian keris, lukis, musik, serta batik.
Tak hanya booth-booth saja, Jember Nusantara Moment juga mengadakan lomba edukasi
menggambar dan mewarnai untuk anak-anak yang langsung dipandu oleh komunitas pelukis
Jember. Ada juga pelatihan ecoprint yang diadakan oleh Sekolah Perempuan Jember dan
memiliki peluang usaha yang cukup tinggi.
Beberapa pertunjukan kesenian juga ditampilkan di Jember Nusantara Moment (JNM), seperti pertunjukan pantomim, musik dan jaranan. Event ini masih belum maksimal karena panitia mengatakan bahwa persiapannya serba
mendadak ditambah dengan cuaca yang kurang bersahabat sehingga membuat acara ini kurang
maksimal dari segi jumlah pengunjung dan atraksi yang ditampilkan secara outdoor.
Namun secara keseluruhan event yang baru pertama kali diadakan ini cukup sukses
dan mendapat animo yang luar biasa dari masyakarat. Ke depannya event ini akan terus diadakan setiap tahun dan diselenggarakan dengan konsep yang lebih matang.[:]
[:en]Workshop Manajemen Pertunjukkan Teater Tradisional Berorientasi Wisata[:]
[:en]Workshop Manajemen Pertunjukkan Teater Tradisional Berorientasi Wisata yang dilaksanakan pada Rabu (14/09/22) bertempat di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Workshop ini guna meningkatkan kualitas mahasiswa Sastra Indonesia dengan Elyandra Widharta M.Sn dan Berti Galang Dwi F., S.Sn sebagai pemateri.
Acara workshop ini diselenggarakan oleh jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Sebagai wadah untuk menampung mahasiswa sastra Indonesia yang berminat di bidang teater. Dengan jumlah peserta 50 mahasiswa, dibimbing dan berpraktik bersama menerapkan sistem manajemen pertunjukkan teater. Ada beberapa dosen juga yang menghadiri workshop manajemen pertunjukan teater tradisional, di antaranya ada Ibu Dewi Agustina selaku ketua jurusan sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember.
Pemateri pertama yakni Berti Galang menjelaskan bagaimana membuat timeline sebagai tahap perencanaan pertunjukkan teater. Beliau menjelaskan bahwa menyusun jadwal dari bulanan, mingguan, dan harian sangat berpengaruh dan penting bagi sebuah pertunjukkan teater. Dilanjut oleh pemateri kedua yakni Elyandra Widharta yang menjelaskan bagaimana manajemen teater tradisional. Banyak sekali di Indonesia kelompok-kelompok teater yang telah menerapkan salah satu cara di workshop ini salah satunya timeline tadi. Workshop Ini menjadi menarik setelah pemaparan materi dari kedua pemateri kemudian dilanjutkan dengan penerapan materi. Peserta workshop menerapkan cara membuat timeline dan mempresentasikannya. Dibentuk dua kelompok yaitu kelompok angkatan 20 dan kelompok angkatan 21. Kelompok angkatan 20 mempresentasikan bagaimana mekanisme dan manajemen pertunjukkan teater 2 yang ada di mata kuliah teater 2. Sedangkan kelompok angkatan 21 mempresentasikan dan menjelaskan tentang mekanisme dan manajemen pertunjukkan teater pada mata kuliah pengantar teater di semester 3. Bahkan kelompok angkatan 21 menjelaskan bagaimana strategi mereka dalam mempromosikan pertunjukkan yang akan diagakan. Acara berjalan dengan lancar dan berakhir dengan sesi foto bersama peserta, dosen, panitia, dan pemateri.[:]
MAHASISWA MAGANG FIB UNEJ TERLIBAT DALAM KEGIATAN PELATIHAN TATAKELOLA DESTINASI WISATA DI GRAND WATU DODOL
Pada hari Kamis (28/10) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi mengadakan pelatihan dengan tema “Pelatihan Tatakelola Destinasi Wisata Banyuwangi” di Grand Watu Dodol (GWD), Banyuwangi. Acara ini merupakan kegiatan terakhir pelatihan yang dimulai pada tanggal 26-28 Oktober 2021. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh perwakilan kelompok masyarakat yang mulai merintis destinasi wisata di daerah tempat tinggalnya. Kelompok masyarakat ini tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Banyuwangi.
Dua mahasiswa magang UNEJ (Universitas Jember), yakni Anggi Ayu Ningsih dan Husnul Anita Sari diikutsertakan dalam pelatihan ini. Mereka ditugaskan untuk membantu para peserta melakukan registrasi sebelum memasuki area pelatihan diadakan. Selain itu, kedua mahasiswa magang tersebut juga membantu pegawai Disbudpar Banyuwangi dalam menata lokasi pelatihan dan membagikan piagam di akhir acara. Sembari mengerjakan tugas tersebut, mereka juga dapat mengambil ilmu tata kelola destinasi wisata dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Acara diawali dengan pemberian materi oleh Bapak Ali selaku perwakilan pengelola Grand Watu Dodol. Pak Ali menyampaikan tentang pentingnya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan destinasi wisata. Beliau menyampaikan bahwa dengan terkelola baiknya kualitas SDM di suatu destinasi maka destinasi tersebut akan dapat terkelola dengan baik. Destinasi yang terkelola dengan baik akan membuat pengunjung semakin bertambah banyak. Beliau juga menekankan bahwa betapa pentingnya SDM dalam hospittality atau pelayanan kepada pengunjung.
Hospitality atau pelayanan kepada pengunjung sangat berkaitan erat dengan penggunanan bahasa di kehidupan sehari-hari masyarakat. Penggunaan bahasa yang baik akan membantu pengunjung lebih mudah memahami dan menikmati destinasi wisata yang dikunjungi. Abdul Aziz, selaku Ketua Pokdarwis Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa ada prinsip sapta pesona yang terdiri atas aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung. Dalam bagian ramah dan kenangan, penggunaan bahasa pengelola wisata sangat mempengaruhi penilaian pengunjung terhadap destinasi wisata tersebut.
Dari pemaparan materi tersebut, kedua mahasiswa UNEJ memahami bahwa penggunaan bahasa dalam suatu destinasi wisata begitu sangat penting. Mereka juga dapat mengetahui bahwa penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung begitu sangat penting. Mereka juga menyadari bahwa penggunaan bahasa dalam pengelolaan destinasi wisata berkaitan dengan mata kuliah yang sedang mereka konversi yakni Etnografi Komunikasi. Dalam mata kuliah Etnografi Komunikasi juga membahas tentang peranan bahasa dan pola komunikasi dalam promosi dan layanan wisata sesuai dengan tema pelatihan kali ini.
Acara ditutup oleh Bapak Ir. Chaliqul Ridha selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Beliau berpesan kepada setiap perwakilan destinasi wisata rintisan yang mengikuti kegiatan pelatihan ini mendapat ilmu dan mempraktikannya langsung di destinasi wisata masing-masing. Beliau berharap pelatihan ini dapat bermanfaat dan membawa perubahan lebih baik kepada setiap destinasi wisata rintisan yang ada di Banyuwangi.
(Kontributor: Anggi Ayu Ningsih, 190110201034, mahasiswa Sastra Indonesia)
Dua mahasiswa magang UNEJ (Universitas Jember), yakni Anggi Ayu Ningsih dan Husnul Anita Sari diikutsertakan dalam pelatihan ini. mereka ditugaskan untuk membantu para peserta melakukan registrasi sebelum memasuki area pelatihan diadakan. Selain itu, kedua mahasiswa magang tersebut juga membantu pegawai Disbudpar Banyuwangi dalam menata lokasi pelatihan dan membagikan piagam di akhir acara. Mereka juga dapat mengambil ilmu dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Acara diawali dengan pemberian materi oleh Bapak Ali selaku perwakilan pengelola Grand Watu Dodol. Pak Ali menyampaikan tentang penting Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan destinasi wisata. Beliau menyampaikan bahwa dengan baiknya SDM di suatu destinasi maka destinasi tersebut akan terkelola dengan baik dan pengunjung semakin bertambah banyak. Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya SDM dalam hospittality atau pelayanan kepada pengunjung.
Hospitality atau pelayanan kepada pengunjung sangat berkaitan erat dengan penggunanan bahasa di kehidupan sehari-hari masyarakat. Penggunaan bahasa yang baik akan membantu pengunjung lebih mudah memahami dan menikmati destinasi wisata yang dikunjungi. Abdul Aziz, selaku Ketua POKDARWIS Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa ada prinsip sapta pesona yang terdiri atas aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung. Dalam bagian ramah dan kenangan, penggunaan bahasa pengelola wisata sangat mempengaruhi penilaian pengunjung terhadap destinasi wisata tersebut.
Dari pemaparan materi tersebut, kedua mahasiswa UNEJ memahami bahwa penggunaan bahasa dalam suatu destinasi wisata begitu sangat penting. Mereka juga dapat mengetahui bahwa penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung begitu sangat penting. Mereka juga menyadari bahwa penggunaan bahasa dalam pengelolaan destinasi wisata berkaitan dengan mata kuliah yang sedang mereka konversi yakni Etnografi Komunikasi. Dalam mata kuliah Etnografi Komunikasi juga membahas tentang peranan bahasa dan pola komunikasi dalam promosi dan layanan wisata sesuai dengan tema pelatihan kali ini.
Acara ditutup oleh Bapak Ir. Chaliqul Ridha selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Beliau berpesan kepada setiap perwakilan destinasi wisata rintisan yang mengikuti kegiatan pelatihan ini mendapat ilmu dan mempraktikannya langsung di destinasi wisata masing-masing. Beliau berharap pelatihan ini dapat bermanfaat dan membawa perubahan lebih baik kepada setiap destinasi wisata rintisan yang ada di Banyuwangi.
[:]
Akhmad Sofyan dikukuhkan Sebagai Guru Besar Fakultas Sastra
Jember, 12 Mei 2015
Selasa, 12 Mei 2015, bertempat di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Jember dalam bidang ilmu morfologi bahasa Madura. Dalam usianya yang masih muda Akhmad Sofyan berhak menyandang gelar profesor di depan namanya melengkapi pencapaian pendidikan yang selama ini telah ditempuhnya. Alumni Universitas Gadjah Mada untuk jenjang master dan doktor ini menyampaikan orasi ilmiahnya yang berkaitan dengan motofologi bahasa Madura. Ketertarikannya pada bahasa Madura didasari oleh keprihatinnya yang mendalam terhadap kondisi bahasa Madura, sehingga sejak tahun 1997 perhatian dan kajiannya difokuskan pada bahasa dan budaya Madura. Beberapa kajiannya tentang bahasa Madura telah dimuat di beberapa jurnal ilmiah dan diterbitkan dalam bentuk buku. Apalagi Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. adalah orang asli Madura.
Pengukuhan Guru Besar pada Akhmad Sofyan yang dilakukan oleh Rektor Drs. Moh. Hasan, M.Sc.,Ph.D. dan Senat Universitas Jember yang dihadiri oleh para sivitas akademika juga dibarengkan dengan pengukuhan guru besar lainnya, yaitu Prof. Drs. Dafik, M.Sc.,Ph.D. dan Prof. Dr. Suratno, M.Si. Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. merupakan guru besar aktif keempat yang dimiliki oleh Fakultas Sastra Universitas Jember. Dengan pengukuhan dirinya sebagai guru besar diharakan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada mahasiswa dan lembaga, dalam hal ini Fakultas Sastra Universitas Jember. (BAK)
Berita Terkait :
Profil Profesor Akhmad Sofyan
Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum
Lahir di Desa Talango, Kecamatan Talango, Sumenep pada tanggal 16 Mei 1968. Anak ke-2 dari 6 bersaudara
Nama orang tua adalah Moh. Ilyas (alm) dan Muzaimah.
Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di Sumenep :
- SDN Talango 2 tahun 1980;
- SMPN Kalianget tahun 1983;
- SMAN Kalianget tahun 1986;
- Pendidikan Sarjana (S1) diselesaikan tahun 1991 pada jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember;
- Pendidikan Pascasarjana (S2) diselesaikan tahun 2005 pada Program Studi Linguistik UGM Yogyakarta;
- Pendidikan Doktor (S3) diselesaikan Desember tahun 2009 pada Program Studi Linguistik UGM Yogyakarta;
Meniti karier menjadi dosen pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember sejak Januari 1992. Pada awal karier akademiknya, Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum tertarik pada kajian Bahasa Politik sehingga menghasilkan beberapa tulisan yang telah dipublikasikan pada beberapa jurnal ilmiah.
Karena keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi bahasa Madura, sebagai oreng Madhura beilau merasa terpanggil, sehingga sejak tahun 1997 perhatian dan kajiannya difokuskan pada Bahasa dan Budaya Madura.
Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 71932/A4.3/KP/2013 bulan Juni 2013 beliau diangkat sebagai Profesor dalam bidang Morfologi Bahasa Madura dan dikukuhkan melalui senat terbuka Universitas Jember, Rabu, 11 Mei 2015 bersama Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D, Guru Besar Ilmu Pembelajaran Biologi dan Prof. Dr. Surano, M.Si, Guru Besar Ilmu Komninatorika dan Teori Graf CGANT Research Group.
Berita Terkait :
Hello world!
Welcome to Sastra Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!