November, 2024

now browsing by month

 

Resensi Buku Dosen Sastra Indonesia

Sikap Bahasa dan Identitas Etnik Madura: Fokus Kajian di Kota Jember

Identitas Buku

  • Judul: Sikap Bahasa dan Identitas Etnik Madura: Fokus Kajian di Kota Jember
  • Penulis: Dr. Agus Sariono, M.Hum., Drs. Kusnadi, M.A., Dr. Asrumi, M.Hum., Drs. Budi Suyanto, M.Hum.
  • Penerbit: Jagat Litera
  • Tahun Terbit: 2022
  • ISBN: 978-623-5893-32-7
  • Jumlah Halaman: xii + 134

Sinopsis

Buku ini mengulas sikap bahasa masyarakat Madura yang tinggal di Kota Jember, Jawa Timur. Masyarakat Madura di daerah ini menghadapi situasi multi-etnik yang unik, yang membuat mereka harus beradaptasi dengan berbagai bahasa dan budaya lain. Buku ini menjelaskan bagaimana masyarakat Madura memprioritaskan penggunaan Bahasa Indonesia (BI) dalam lingkungan sosial, terutama dalam mendidik anak-anak mereka, daripada Bahasa Madura (BM). Namun, pada situasi yang membutuhkan penegasan identitas etnis, Bahasa Madura tetap menjadi simbol kultural yang penting.

Isi Buku

  1. Bab 1 – Pendahuluan: Bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan dalam kajian sikap bahasa masyarakat Madura di Jember.
  2. Bab 2 – Sikap Bahasa Etnik Madura: Fokus pada sikap masyarakat Madura terhadap Bahasa Madura, Bahasa Jawa, dan Bahasa Indonesia, memberikan gambaran tentang bagaimana bahasa-bahasa ini digunakan dalam interaksi sosial dan sebagai penanda identitas.
  3. Bab 3 – Sikap Bahasa Berdasarkan Usia: Menggambarkan perbedaan sikap bahasa berdasarkan kelompok usia, baik usia tua maupun muda.
  4. Bab 4 – Sikap Bahasa Berdasarkan Status Sosial: Menjelaskan pengaruh status sosial dalam membentuk sikap bahasa masyarakat Madura, baik di kalangan status sosial atas maupun bawah.
  5. Bab 5 – Sikap Bahasa dan Identitas Etnik: Membahas faktor-faktor yang memengaruhi sikap bahasa serta bagaimana bahasa dipakai sebagai penanda identitas etnik.
  6. Bab 6 – Penutup: Merangkum hasil temuan utama dari penelitian ini dan memberikan saran untuk kajian lanjutan.

Buku ini menawarkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial dan bahasa yang dihadapi oleh masyarakat Madura di Jember. Pendekatan yang digunakan cukup komprehensif dengan menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan konatif dalam mengukur sikap bahasa. Penulis juga memberikan analisis yang menarik tentang bagaimana perbedaan usia dan status sosial mempengaruhi sikap bahasa masyarakat Madura.

Meskipun buku ini menyajikan analisis yang mendalam, beberapa bagian analisis bisa diperluas, khususnya dalam konteks pengaruh lingkungan multi-etnik di luar Kota Jember. Pembaca mungkin merasa perlu untuk mendapatkan perspektif perbandingan dari kota lain dengan kondisi multi-etnik yang serupa.

Buku ini merupakan kontribusi penting bagi studi bahasa dan sosiolinguistik di Indonesia, terutama dalam memahami bagaimana bahasa dapat berfungsi sebagai penanda identitas etnik. Buku ini cocok bagi akademisi, mahasiswa, dan siapa saja yang tertarik pada kajian sosiolinguistik, identitas budaya, dan bahasa.