Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNEJ Terjun Langsung dalam Prosendi Desa: Melestarikan Seni Jaranan Sidodadi Baluk Banyuwangi
Banyuwangi, 30 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember, turut berpartisipasi dalam Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (Prosendi Desa) yang berlangsung di Desa Baluk, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Kegiatan lapangan ini menjadi bagian dari upaya nyata dalam mendukung pelestarian seni tradisional Jaranan Campursari Sidodadi Baluk sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 30 Mei 2025 tersebut, Belgies Dewi Fortuna Anwar dan Kayla Bintang Nafizah mahasiswa angkatan 22, serta Nabila Siti Nurhamidah angkatan 23 bersama tim dosen mengamati pertunjukan Jaranan Campursari Sidodadi Baluk yang digelar dalam rangkaian acara mantenan di desa Banjarsari. Mahasiswa tak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktif melakukan perekaman video sebagai bagian dari pembuatan profil digital kesenian Jaranan Sidodadi Baluk. Selain itu, tim juga melakukan pengambilan foto dari berbagai sudut untuk mendokumentasikan pertunjukan secara komprehensif.
“Selain pengambilan gambar dan video, kami berencana untuk melakukan penggalian informasi lebih dalam melalui wawancara dengan ketua dan pelaku kesenian Jaranan Sidodadi Baluk. Kami berharap dapat menemukan sisi unik dan keistimewaan seni ini yang bisa menjadi materi edukasi dan promosi,” ujar salah satu mahasiswa peserta program.
Kang Sis, mantan ketua Jaranan Sidodadi Baluk, dalam wawancara yang dilakukan sebelumnya, mengungkapkan sejarah panjang perjalanan kelompok ini yang telah berdiri sejak tahun 1972 dan terus bertahan hingga kini meski menghadapi berbagai tantangan, baik dalam regenerasi maupun persaingan dengan kelompok seni lainnya.
Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian Universitas Jember yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok seni tradisional melalui pelatihan manajemen organisasi, strategi pemasaran digital, serta pendampingan dokumentasi pertunjukan. Dengan dukungan mahasiswa dan tim dosen, kelompok seni diharapkan mampu memperluas jangkauan audiensnya, terutama melalui media sosial dan platform digital yang semakin relevan di era sekarang.
Keikutsertaan mahasiswa dalam program ini di samaping memberikan pengalaman lapangan yang berharga, juga menjadi sarana pembelajaran langsung tentang pentingnya pelestarian budaya lokal dan kontribusi nyata ilmu budaya dalam penguatan identitas budaya daerah. Kegiatan pendokumentasian dan wawancara akan dilanjutkan dalam beberapa kesempatan berikutnya guna melengkapi profil kesenian serta mengembangkan media promosi digital yang dapat mendukung keberlanjutan kelompok seni Jaranan Sidodadi Baluk.



Comments are Closed