Rapat Jurusan Sastra Indonesia Bahas Era AI dan Rencana Pengembangan Aplikasi Prosa Digital
Jember, Rabu, 3 Juli 2024– Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jember mengadakan rapat penting pada yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00. Rapat ini membahas berbagai topik krusial terkait pembelajaran dan pengembangan program jurusan, terutama dalam menyikapi perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan inovasi aplikasi digital sebagai sarana publikasi karya mahasiswa.
Dalam rapat tersebut, sejumlah agenda utama yang dibahas adalah:
- Diskusi Pembelajaran dan Asesmen di Era AI Para dosen membahas tantangan dan peluang AI dalam pendidikan. Bapak Kus menekankan pentingnya reproduksi ilmu pengetahuan melalui tes lisan untuk menguji pemahaman mahasiswa, bukan hanya sekadar hasil dari bantuan AI. Bapak Andang setuju, menyatakan bahwa asesmen lisan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir logis dan sistematis, keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja saat ini.
- Studi Banding ke UNESA Informasi terkait hasil studi banding ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA) disampaikan, terutama terkait pengembangan kurikulum dan penyesuaian nomenklatur prodi. Diskusi ini juga menyentuh pada kendala implementasi nomenklatur yang dialami sejumlah universitas, termasuk implikasinya pada penerimaan prodi di pasar kerja dan institusi internasional.
- Penyegaran Fitur SIPALU Para dosen mengadakan pembaruan fitur pada Sistem Informasi Penilaian Akademik dan Layanan Universitas (SIPALU) untuk memfasilitasi asesmen berbasis lisan dan integrasi dengan teknologi AI dalam proses pembelajaran.
- Rencana Pembangunan Aplikasi Prosa Digital Jurusan Sastra Indonesia merencanakan pengembangan Aplikasi Prosa Digital, sebuah laboratorium digital untuk produksi prosa yang akan menjadi ajang publikasi karya mahasiswa maupun masyarakat umum. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi Research Group (RG) yang memfasilitasi perkembangan literasi digital di kalangan mahasiswa dan komunitas sastra.
Diskusi juga melibatkan pandangan dosen-dosen terkait dampak AI dalam penilaian tugas mahasiswa. Bapak Agus menyarankan tugas berbasis data lapangan agar mahasiswa tidak hanya mengandalkan AI dalam menulis, sementara Bapak Didik mengingatkan pentingnya pembimbingan dalam pembuatan prompt AI yang tepat agar hasil yang dihasilkan lebih relevan dan tidak generik. Bapak Bambang menambahkan, asesmen lisan dan presentasi di kelas akan memudahkan penilaian kualitas pemahaman mahasiswa secara mendalam.
Selain itu, terdapat diskusi mengenai perubahan nomenklatur jurusan dan prodi, terutama dampaknya pada penerimaan di dunia kerja dan institusi internasional. Beberapa dosen, seperti Ibu Erna dan Ibu Dewi, menegaskan bahwa Prodi Sastra Indonesia harus tetap mencakup aspek bahasa dan sastra secara terpadu.
Rapat ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa Jurusan Sastra Indonesia akan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI, memperkuat aspek literasi digital mahasiswa, dan mendukung terciptanya ruang publikasi yang inovatif melalui Aplikasi Prosa Digital. Hal ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan era digital dan meningkatkan kompetensi lulusan dalam bersaing di dunia kerja yang semakin dinamis.