[:en]Kelompok Budaya dan Ekonomi Kreatif UNEJ Adakan Seminar Nasional Membahas Kuasa Perempuan dalam Budaya Indonesia[:]
[:en]Kelompok Budaya dan Ekonomi Kreatif Universitas Jember gelar seminar nasional dengan tema “Kuasa Perempuan dalam Budaya Indonesia” di aula LP2M Universitas Jember secara daring dan luring. Sabtu (18/3).
Pemateri yang menjadi narasumber pada seminar nasional tersebut adalah Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. (guru besar UNY), Dra. Sofia, M.Hum. (dosen Fakultas Pertanian UNEJ), Dr. Asrumi, M.Hum., dan Dr. Asri Sundari, M.Si. (dosen FIB Unej).
Seminar nasional ini fokus utama pembahasannya adalah kuasa perempuan ditinjau dari nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Pemateri pertama Suwardi menyampaikan kuasa perempuan dari segi hidrologi kehidupan keraton Yogyakarta. Menurutnya kuasa perempuan di keraton berbeda dengan perempuan yang ada di luar keraton. “Jika di keraton ada yang namanya inyo, abdi dalem yang menyusui dan mengajarkan etika bagi anak-anak keluarga keraton. Pada keraton Yogyakarta perempuan diibaratkan sebagai air dan laki-laki sebagai batu/gunung. Jadi ketika gunung bererupsi, air atau lautanlah yg akan menjadi penawarnya. Jadi ada keseimbangan di antara keduanya”, ucapnya.
Pemateri kedua, Sofia mengulas kuasa perempuan dari segi budaya adat Tengger. Menurutnya perempuan di Tengger merupakan perempuan yang mandiri dan pekerja keras karena terinspirasi dari leluhurnya yaitu Joko Seger dan Roro Anteng. “Roro Anteng merupakan perempuan yang mandiri dan tangguh yang menjadi pedoman hidup perempuan Tengger untuk bekerja keras terutama dalam membantu suami dalam kehidupan berkeluarga. Mereka juga memiliki prinsip selalu bersama dalam keluarga dalam duka maupun duka”, tuturnya.
Pemateri ketiga, Asrumi, mengulas kuasa perempuan Madura terutama dalam pola pikir pengelolaan keluarga dalam memberikan gizi terhadap anak. “Perempuan mempunyai kuasa dalam pengelolaan manajemen keluarga. Perempuan harus mempunyai mindset mengutamakan anak agar gizinya baik. Jadi, mindsetnya terhadap kesehatan anak perlu dibentuk agar tidak hanya upaya dari pemerintah dalam bidang kesehatan”, jelasnya.
Pemateri keempat, Asri Sundari, mengulas kuasa perempuan melalui pewayangan Jawa. Menurutnya wayang memiliki nilai-nilai filosofi edukasi dan gambaran model cara hidup orang Jawa.
Seminar nasional ini dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang. Acara berjalan lancar sambil diselingi lagu-lagu daerah dan tembang dari pemateri.
[:]
Comments are Closed