[:en]Pengabdian Keris Metakultura UNEJ Selenggarakan “Workshop Branding Wisata Megalitikum Desa Kamal”[:]
[:en]Membangun sebuah desa wisata sebagai salah satu alternatif produk pemberdayaan menurut Andi Yuwono, Ketua Asosiasi Desa Wisata (Asidewi), kita harus mempunyai beberapa trik agar desa tersebut dapat dikenal oleh pasar dan diminati oleh masyarakat banyak. Sebuah desa harus mampu memberikan edukasi wisata bukan hanya
sebagai tempat wisata saja. Kalau hanya sebagai tempat wisata, nilai jualnya sangat rendah. Tetapi apabila desa tersebut di-create sebagai tempat edukasi wisata, maka akan mampu meningkatkan nilai jual, karena yang dijual bekanlah fasilitas atau tempat, namun yang dijual adalah edukasi, pembelajaran, dan pengetahuan dari obyek desa wisata tersebut. Desa wisata dapat dikembangkan oleh setiap desa sesuai dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam desa tersebut (inaifas.ac.id).
Dalam mem-branding wisata desa diawali dengan membangun konsep dan menyusun strategi branding dengan mengedepankan keunikan dan karakteristik desa wisata. Desa Kamal memiliki situs-situs peninggalan zaman megalitikum dapat di-branding sebagai keunikan desa wisata yang dapat dijual kepada konsumen wisata dan masyarakat umum. Pemasaran di era digital sekarang perlu mengikuti pola Marketing 4.0 yang tidak hanya mengandalkan branding dan marketing di ranah digital saja tetapi terdapat konsep yang mempertemukan strategi pemasaran online dan offline (desawistainstitute.com). Artinya, apa yang dilihat oleh konsumen di dunia digital haruslah sama dengan apa yang dirasakannya langsung saat di lapangan.
Workshop Digital Branding Wisata Megalitikum
Masyarakat Desa Kamal yang menjadi pemilik situs dan sekaligus sebagai pengelola wisata terkait terutama yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) memerlukan sentuhan peningkatan kapasitas (capacity building) dalam mengelola branding wisata yang dimilikinya. Bertempat di Situs Duplang pada tanggal 11 Desember 2022 Tim Pengabdian Dosen Keris-Dimas Metakultura Universitas Jember “Akselerasi Pengembangan Wisata Budaya Berbasis Peninggalan Purbakala di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Jember” Tahun 2022 mengadakan “Workshop Digital Branding Wisata Megalitukum Desa Kamal”. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas (capacity building) para anggota Pokdarwis Desa Kamal dalam mengelola website dan media sosial resmi yang mereka kelola.
Di dalam Workshop tersebut tim pengabdian menyampaikan materi dan diskusi serta praktek pengelolaan website dan media sosial ofisial wisata desa, serta teknik liputan dan teknik penulisan berita. Urutan materi sebagai berikut: 1. Membangun Wisata Desa Kamal Berbasis Peninggalan Megalitikum; 2. Liputan dan Penulisan Artikel Berita; 3. Fotografi Smartphone untuk Konten Media Sosial; dan 4. Cara Bikin Video Klip YouTube dan Monetasi.
Logo Wisata Desa Megalitikum Kamal
Pada sesi pertama disampaikan materi “Membangun Wisata Desa Kamal Berbasis Peninggalan Megalitikum”. Dalam memahami konsep desa wisata kita harus mengingat beberapa kata kunci, yang pertama desa wisata mengusung semangat dari masyarakat kembali ke masyarakat. Maksudnya adalah dalam mengelola wisata yang ada di desa harus memberdayakan masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan lainnya, serta juga memikirkan bahwa apa yang dihasilkan selama aktivitas pengelolaan desa wisata juga perlu mempertimbangkan dampak atau impact terhadap masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengembangan desa wisata diharapkan juga nantinya mampu meningkatkan nilai aspek-aspek kehidupan di masyarakat, baik nilai ekonomi maupun nilai budaya dan yang lain-lain. Beberapa pendekatan yang dapat
digunakan adalah pendekatan jangka panjang (suistanable), meskipun boleh juga ada program-program yang bersifat jangka pendek. Pendekatan yang bersifat berkelanjutan atau jangka panjang perlu menyiapkan terlebih dahulu desain atau road map yang berisi apa saja yang akan dikerjakan selama sekian tahun. Tahun pertama targetnya apa, tahun kedua apa dan sebagainya. Setelah desain selesai maka desa wisata itu juga perlu mempersiapkan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun informal, misalnya melalui workshop.
Dalam mengelola desa wisata perlu pula merancang program yang khusus memetakan potensi-potensi sumber daya alam dan sosial ekonomi budaya masyarakat yang ada di sekitar desa wisata yang akan dikelola. Adapun fungsi
dari pemetaan ini agar pengelola memiliki fokus atau branding tertentu atau produk unggulan pada bidang-bidang tertentu dan pada aspek-aspek yang mana yang akan diprioritaskan. Apakah potensi bentang alamnya, potensi ekonomi, atau pun potensi sosial budayanya. Diperlukan juga adanya kontrol untuk mengukur kira-kira
mana yang lebih bisa atau berpeluang untuk dikembangkan lebih jauh nantinya.
Terkait dengan desa wisata berbasis peninggalan megalitikum di situs Duplang dan situs lainnya di Desa Kamal Kecamatan Arjasa yang sangat menonjol ada dua. Pertama, pada aspek bentang alamnya, ada sungai,
bukit, dan perkebunan/persawahan yang juga cukup menarik untuk dijadikan spot wisata dan bumi perkemahan. Hal ini didukung oleh suasana Desa Kamal yang sejuk, teduh dan tenang. Potensi yang kedua yang besar bahkan lebih besar yaitu sosial ekonomi budaya yang berbasis peninggalan megalitikum. Di Desa Kamal di setiap dusun penuh dengan peninggalan-peninggalan megalitikum. Selain itu, Desa Kamal juga dikenal dengan tradisi Tak Butha’an yang memiliki nilai historis terkait sejarah berdirinya desa tersebut. Ada juga kuliner atau
makanan minuman yang menjadi ciri khas Desa Kamal. Dari hal-hal tersebut perlu adanya kolaborasi antar-stakeholder baik yang berbasis kelompok sadar wisata, karang taruna, maupun pemerintah desa, perguruan tinggi, aktivis, seniman, dan pemerintah kabupaten dan provinsi perlu duduk bersama menyamakan persepsi, kira-kira langkah apa yang paling strategis untuk dilakukan secara bersama-sama ke depan.
Pada sesi kedua materi “Liputan dan Penulisan Artikel Berita” disampaikan kepada pengurus dan anggota Pokdarwis Desa Kamal terutama kalangan muda-muda untuk mengembangkan website yang sudah diinisiasi tim pengabdian guna menunjang digital branding wisata megalitikum di Desa Kamal. Cara mengembangkan website Desa Kamal, salah satunya adalah mengisi berita yang terkait di sekitar situs maupun kegiatan-kegiaan desa yang akan ditulis dan dijadikan berita dan diunggah di website.
Semua peristiwa yang ada di Desa Kamal diharapkan bisa ditulis menjadi erita. Pada program perdana pelatihan penulisan artikel berita ini peserta diberikan tugas langsung meliput kegiatan perkemahan di Situs Duplang. Kegiatan tersebut menjadi bahan praktik langsung para pengurus Pokdarwis Desa Kamal dan ditulis menjadi berita. Tujuan dari pelatihan dalam menulis berita adalah sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi dan menginformasikan kepada pembaca dan publik bahwa di Desa Kamal terdapat kegiatan-kegiatan positif.
Dalam melakukan liputan berita perlu mengikuti pedoman atau semacam rumus dalam ilmu jurnalistik yaitu 5W+1H, yang terdiri atas: what (apa), when (kapan), where (di mana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana/kronologi). Dalam sebuah berita terdapat lead (teras berita) & body (tubuh berita). Menulis berita menggunakan model piramida terbalik, yaitu dari yang paling penting ke yang kurang penting). Walaupun demikian, dalam menulis berita tidak hanya menekankan pada 5W+1H, tetapi perlu juga memuat pernyataan-pernyataan langsung dari narasumber atau tokoh masyarakat atau pun orang-orang yang terlibat dalam peristiwa yang diliput menjadi berita. Misalnya, saat liputan menghadapi atau menemui mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Jember yang melaksanakan program camping Sabtu dan Minggu, maka dalam berita harus muncul satu paragraf pernyataan ketua panitia, satu paragraf pernyataan dari
masyarakat, satu paragraf pernyataan dari pengelola situs, dan satu paragraf lagi pernyataan dari pemerintah desa. Sehingga, beritanya akan lebih enak untuk dibaca dan informatif, serta memenuhi kaidah cover bothside.
Praktek liputan berita Camping di Tanah Leluhur
Pada sesi ketiga dan keempat disampaikan materi “Fotografi Smartphone untuk Konten Media Sosial” dan “Cara Bikin Video Klip YouTube dan Monetasi.” Tim mahasiswa yang terlibat dalam pengabdian ini menangani bagian grafik desainer (website, logo, color, palet, instagram, dan story instagram); konten-konten yang diisi: fotografi dan videografi, dan bagaimana angle-angle yang tepat serta pencahayaan. Pokdarwis diberikan tips tips dalam mengelola website dan media sosial yang sudah dibuat. Pokdarwis perlu diisi dengan anak-anak muda lokal, supaya bisa mengelola website dan media sosial, karena anak-anak muda zaman sekarang gampang paham terhadap dunia digital atau online.
Hasil dari Workshop, dalam praktik langsung liputan dan penulisan berita adalah artikel berita yang ditulis secara keroyokan oleh pimpinan dan para anggota Pokdarwis. Artikel berita itu kemudian dipublikasikan di tiga media online, yaitu: website ofisial Wisata Desa Megalitikum Kamal, jurnal.news, dan rri.co.id, dengan perincian sebagai berikut.
1. “Pemdes Kamal Buka Akses Camping di Tanah Leluhur”, dimuat 12 Desember 2022. Alamat URL: http://www.desamegalitikumkamal.com/
2. “Pemdes Desa Kamal Buka Akses Camping di Tanah Leluhur”, dimuat 13 Desember 2022. Alamat URL: https://www.jurnalnews.com/2022/12/13/pemdes-kamal-buka-akses-camping-tanah-leluhur/
3. “Pemdes Desa Kamal Luncurkan Program Camping di Tanah Leluhur” dimuat 13 Desember 2022. Alamat URL: https://rri.co.id/jember/daerah/111039/pemdes-desa-kamal-luncurkan-program-camping-di-tanah-leluhur#.Y5g3UYTJyyE.
Untuk mengenalkan narasi historis situs di Desa Kamal kepada masyarakat Jember, masyarakat Indonesia bahkan dunia, Tim Pengabdian bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Jember, menghadirkan narasumber: Ibu Dhebora Krisnawati (Skretaris Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jember), Bapak Dendhy Radiant (Camat Arjasa), Dr. Sukatman (Akademisi UNEJ), dan Mbak Ulfiatun Hasanah (Pengurus Pokdarwis Desa Kamal) yang tampil di acara “Dialog Jember Pagi Ini” di RRRI Jember dengan tema “Menafsir Situs Duplang Desa Kamal Arjasa”. Acara ini selain disiarkan di radio analog juga sekaligus live streaming di akun Youtube LPP RRI Jember (PRO 1 & PRO 2). Acara ini dirancang sebagai upaya melibatkan media massa dalam edukasi mengenalkan Situs Duplang yang merupakan peninggalan nenek moyang, agar semua bisa menjaga dan melestarikan keasliannya. Video live streaming tersebut dapat disimak di alamat URL: https://www.youtube.com/watch?v=YE02St0d16A, pada akun ofisial RRI di Youtube yang telah memiliki 1.97K subscriber. Respon masyarakat di akun Youtube tersebut cukup baik, salah satu di antaranya mengatakan bahwa semoga ekspektasi sesuai dengan realita, kami sangat mendukung program yang ada di situs Duplang, RRI terus berjaya di angkasa dan selalu memberikan informasi, edukasi yang berkualitas.
Dialog Jember Pagi Ini di RRI Jember “Menafsir Situs Duplang Desa Kamal Arjasa”
[:]
Comments are Closed