Uncategorized

now browsing by category

 

(English) MAHASISWA MAGANG MBKM FIB UNEJ TERLIBAT DALAM JEMBER NUSANTARA MOMENT, AJANG PROMOSI KEBUDAYAAN DAN UMKM JEMBER

Leider ist der Eintrag nur auf English verfügbar.

(English) Workshop Manajemen Pertunjukkan Teater Tradisional Berorientasi Wisata

Leider ist der Eintrag nur auf English verfügbar.

MAHASISWA MAGANG FIB UNEJ TERLIBAT DALAM KEGIATAN PELATIHAN TATAKELOLA DESTINASI WISATA DI GRAND WATU DODOL

Pada hari Kamis (28/10) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi mengadakan pelatihan dengan tema “Pelatihan Tatakelola Destinasi Wisata Banyuwangi” di Grand Watu Dodol (GWD), Banyuwangi. Acara ini merupakan kegiatan terakhir pelatihan yang dimulai pada tanggal 26-28 Oktober 2021. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan kelompok masyarakat yang mulai merintis destinasi wisata di daerah tempat tinggalnya. Kelompok masyarakat ini tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kabupaten Banyuwangi.
Dua mahasiswa magang UNEJ (Universitas Jember), yakni Anggi Ayu Ningsih dan Husnul Anita Sari diikutsertakan dalam pelatihan ini. mereka ditugaskan untuk membantu para peserta melakukan registrasi sebelum memasuki area pelatihan diadakan. Selain itu, kedua mahasiswa magang tersebut juga membantu pegawai Disbudpar Banyuwangi dalam menata lokasi pelatihan dan membagikan piagam di akhir acara. Mereka juga dapat mengambil ilmu dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Acara diawali dengan pemberian materi oleh Bapak Ali selaku perwakilan pengelola Grand Watu Dodol. Pak Ali menyampaikan tentang penting Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan destinasi wisata. Beliau menyampaikan bahwa dengan baiknya SDM di suatu destinasi maka destinasi tersebut akan terkelola dengan baik dan pengunjung semakin bertambah banyak. Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya SDM dalam hospittality atau pelayanan kepada pengunjung.
Hospitality atau pelayanan kepada pengunjung sangat berkaitan erat dengan penggunanan bahasa di kehidupan sehari-hari masyarakat. Penggunaan bahasa yang baik akan membantu pengunjung lebih mudah memahami dan menikmati destinasi wisata yang dikunjungi. Abdul Aziz, selaku Ketua POKDARWIS Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa ada prinsip sapta pesona yang terdiri atas aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung. Dalam bagian ramah dan kenangan, penggunaan bahasa pengelola wisata sangat mempengaruhi penilaian pengunjung terhadap destinasi wisata tersebut.
Dari pemaparan materi tersebut, kedua mahasiswa UNEJ memahami bahwa penggunaan bahasa dalam suatu destinasi wisata begitu sangat penting. Mereka juga dapat mengetahui bahwa penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam hospitality atau pelayanan kepada pengunjung begitu sangat penting. Mereka juga menyadari bahwa penggunaan bahasa dalam pengelolaan destinasi wisata berkaitan dengan mata kuliah yang sedang mereka konversi yakni Etnografi Komunikasi. Dalam mata kuliah Etnografi Komunikasi juga membahas tentang peranan bahasa dan pola komunikasi dalam promosi dan layanan wisata sesuai dengan tema pelatihan kali ini.
Acara ditutup oleh Bapak Ir. Chaliqul Ridha selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Beliau berpesan kepada setiap perwakilan destinasi wisata rintisan yang mengikuti kegiatan pelatihan ini mendapat ilmu dan mempraktikannya langsung di destinasi wisata masing-masing. Beliau berharap pelatihan ini dapat bermanfaat dan membawa perubahan lebih baik kepada setiap destinasi wisata rintisan yang ada di Banyuwangi.

Akhmad Sofyan dikukuhkan Sebagai Guru Besar Fakultas Sastra

Jember, 12 Mei 2015

Selasa, 12 Mei 2015, bertempat di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember  Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Jember dalam bidang ilmu morfologi bahasa Madura. Dalam usianya yang masih muda Akhmad Sofyan berhak menyandang gelar profesor di depan namanya melengkapi pencapaian pendidikan yang selama ini telah ditempuhnya. Alumni Universitas Gadjah Mada untuk jenjang master dan doktor ini menyampaikan orasi ilmiahnya yang berkaitan dengan motofologi bahasa Madura. Ketertarikannya pada bahasa Madura didasari oleh keprihatinnya yang mendalam terhadap kondisi bahasa Madura, sehingga sejak tahun 1997 perhatian dan kajiannya difokuskan pada bahasa dan budaya Madura. Beberapa kajiannya tentang bahasa Madura telah dimuat di beberapa jurnal ilmiah dan diterbitkan dalam bentuk buku. Apalagi Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. adalah orang asli Madura.

Pengukuhan Guru Besar pada Akhmad Sofyan yang dilakukan oleh Rektor Drs. Moh. Hasan, M.Sc.,Ph.D. dan Senat Universitas Jember yang dihadiri oleh para sivitas akademika juga dibarengkan dengan pengukuhan guru besar lainnya, yaitu Prof. Drs. Dafik, M.Sc.,Ph.D. dan Prof. Dr. Suratno, M.Si. Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum. merupakan guru besar aktif keempat yang dimiliki oleh Fakultas Sastra Universitas Jember. Dengan pengukuhan dirinya sebagai guru besar diharakan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada mahasiswa dan lembaga, dalam hal ini Fakultas Sastra Universitas Jember. (BAK)

Berita Terkait :

Profil Profesor Akhmad Sofyan

Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum

sofyan resmiLahir di Desa Talango, Kecamatan Talango, Sumenep pada tanggal 16 Mei 1968. Anak ke-2 dari 6 bersaudara

Nama orang tua adalah Moh. Ilyas (alm) dan Muzaimah.

Pendidikan SD sampai SMA ditempuh di Sumenep :

  • SDN Talango 2 tahun 1980;
  • SMPN Kalianget tahun 1983;
  • SMAN Kalianget tahun 1986;
  • Pendidikan Sarjana (S1) diselesaikan tahun 1991 pada jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember;
  • Pendidikan Pascasarjana (S2) diselesaikan tahun 2005 pada Program Studi Linguistik UGM Yogyakarta;
  • Pendidikan Doktor (S3) diselesaikan Desember tahun 2009 pada Program Studi Linguistik UGM Yogyakarta;

Meniti karier menjadi dosen pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember sejak Januari 1992. Pada awal karier akademiknya, Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum tertarik pada kajian Bahasa Politik sehingga menghasilkan beberapa tulisan yang telah dipublikasikan pada beberapa jurnal ilmiah.

Karena keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi bahasa Madura, sebagai oreng Madhura beilau merasa terpanggil, sehingga sejak tahun 1997 perhatian dan kajiannya difokuskan pada Bahasa dan Budaya Madura.

Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 71932/A4.3/KP/2013 bulan Juni 2013 beliau diangkat sebagai Profesor dalam bidang Morfologi Bahasa Madura dan dikukuhkan melalui senat terbuka Universitas Jember, Rabu, 11 Mei 2015 bersama Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D, Guru Besar Ilmu Pembelajaran Biologi dan Prof. Dr. Surano, M.Si, Guru Besar Ilmu Komninatorika dan Teori Graf CGANT Research Group.

Berita Terkait :

Hello world!

Welcome to Sastra Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!